JAKARTA – Pergerakan nilai tukar Rupiah diperkirakan akan berada pada kisaran levelsupport Rp13.215 dengan ressistance Rp13.225 per USD. Laju Rupiah berpotensi mengalami sedikit penguatan.

“Faktor pendorong Rupiah sedikit menguat, sama seperti IHSG yang lebih mengarah kepada faktor internal. Karena adanya surplus neraca perdagangan Februari yang mencatat surplus USD0,74 miliar,” tutur Analis Institute Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listyanto kepada Okezone di Jakarta,Selasa (17/3/2015).

Eko mengatakan, bila sentimen itu dapat memberikan sedikit sentimen positif bagi Rupiah. Kendati demikian, Rupiah masih mewaspadai adanya potensi pelemahan. “Tetapi adanya rilis BI rate dan The Fed diharapkan dapat memberikan kesempatan pada Rupiah untuk menguat meskipun hanya sedikit,” tandasnya.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2015 surplus sebesar USD738,3 juta. Data BPS mencatat, surplus ini didapat dari angka ekspor sebesar USD12,29 miliar. Sementara itu, impor sebesar USD11,55 miliar.

Suryamin menambahkan,antara migas dan nonmigas juga terdapat surplus. Sektor nonmigas surplus USD564,2 juta dan migas USD174,1 juta.

Sumber: http://economy.okezone.com/

  • Berita/Post
Indef Administrator
, Indef
The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) is an independent and autonomous research and policy studies institution established on August 1995 in Jakarta
follow me

Leave a Reply

Close