Metrotvnews.com, Jakarta: Bank Indonesia (BI) telah merilis posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2015 yang tercatat sebesar USD108,0 miliar. Posisi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan posisi di akhir Mei 2015 yang sebesar USD110,8 miliar.

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan dengan posisi cadangan devisa Indonesia di bawah USD110 miliar BI harus berhati-hati ketika melakukan intervensi di pasar dalam rangka memperkuat mata uang rupiah.

“Jadi kalau di bawah USD110 miliar memang mulai warning, misalnya kan ketika rupiah terdepresiasi BI harus punya hitungan dia intervensi atau tidak, juga berapa besar cadangan devisa kita digunakan buat intervensi. Ini dilematis,” ujar dia kepada Metrotvnews.com di Jakarta, Rabu (8/7/2015).

Dia menjelaskan penurunan cadangan devisa yang cukup besar dikarenakan kebutuhan pengeluaran Indonesia tidak hanya untuk impor saja tetapi juga untuk kewajiban lain, seperti beban bunga dan cicilan utang luar negeri.

Selain itu, dirinya menambahkan, apabila penggunaan cadangan devisa tak sesuai dengan perhitungan maka ada risiko terhadap stabilitas perekonomian, bukan hanya pada stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara asing.

“Kalau cadangan devisa ini keluar tanpa perhitungan maka risiko terhadap stabilitas perekonomian tidak hanya nilai tukar, jadi memang penggunaan cadangan devisa oleh BI, terutama untuk instrumen di pasar memang harus dikalkulasi dan hati-hati betul,” pungkasnya.


Sumber:http://ekonomi.metrotvnews.com/

  • Berita/Post
Indef Administrator
, Indef
The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) is an independent and autonomous research and policy studies institution established on August 1995 in Jakarta
follow me

Leave a Reply

Close